Sabtu, 18 Februari 2012

manajemen Peserta DIdIk


BAB I
PENDAHULUAN

Manajemen kurikulum, sarana dan prasarana, peserta didik, personalia dan pembiayaan adalah komponen-komponen pendukung untuk keberhasilan penyelenggaraan lembaga pendidikan atau sekolah. Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah), artinya bahwa satu komponen tidak lebih penting dari komponen lainnya. Satu komponen memberikan dukungan bagi komponen lainnya sehingga memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah) tersebut.
Komponen peserta didik keberadaannya sangat dibutuhkan, terlebih bahwa pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah, peserta didik merupakan subyek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan. Oleh karena itu keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, akan tetapi harus merupakan bagian dari kualitas dari kelembagaan pendidikan atau sekolah. Artinya bahwa dibutuhkan Manajemen peserta didik yang bermutu bagi lembaga pendidikan (sekolah) itu sendiri. Sehingga peserta didik itu dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial emosional, dan kejiwaan peserta didik.

Kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan dirinya tentu saja beragam dalam hal pemrioritasan, seperti disatu sisi para peserta didik ingin sukses dalam hal prestasi akademiknya, disisi lain ia juga ingin sukses dalam hal sosialisasi dengan teman sebayanya. Bahkan ada juga peserta didik yang ingin sukses dalam segala hal. Pilihan-pilihan yang tepat atas keberagaman keinginan tersebut tidak jarang menimbulkan masalah bagi para peserta didik. Oleh karena itu diperlukan layanan bagi peserta didik yang dikelola dengan baik. Manajemen peserta didik berupaya mengisi kebutuhan akan layanan yang baik tersebut, mulai dari peserta didik tersebut mendaftarkan sekolah sampai peserta didik tersebut menyelesaikan studi di sekolah tersebut.
Manajemen Peserta Didik adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti, pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti penggembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai mereka matang di sekolah.

Tujuan Manajemen Peserta Didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah) lebih lanjut, proses pembelajaran di lembaga tersebut (sekolah) dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.

















BAB II
MANAJEMEN PESERTA DIDIK

A.           Pengertian Manajemen Peserta Didik.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya T. Hani Handoko mengungkapkan bahwa manajemen adalah segenap perubahan menggerakan sekelompok orang atau mengarahkan segala fasilitas dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.[1]
Menurut Terry mendefinisikan bahwa management is the accomplishing of the predertemined objective through the effort of other people yang artinya yaitu manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.
Sedangkan dari Stoner sebagaimana dikutip oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaansumber daya-sumber dayaorganisasilainnya agar mencapai tujuanorganisasi yang telah ditetapkan”.[2]
Dari semua pendapat diatas menjelaskan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.
Peserta didik menurut ketentuan umum Undang-Undang RI No. 19 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Menurut ketentuan No.27/PP/RI/1990 pasal 1 menerangkan bahwa pada taman kanak-kanak disebut anak didik. Sedangkan menurut ketentuan  No.28&29/ PP/RI/1990 pasal 1 menerangkan bahwa pendidikan dasar dan menegah disebut siswa. Sementara menurut ketentuan No.30/PP/RI/1990 pasal 1 menerangkan bahwa pada perguruan tinggi disebut mahasiswa.
Peserta didik mempunyai sebutan yang berbeda seperti: murid, subjek didik, anak didik, siswa dan sebagainya. Apapun istilahnya, yang jelas peserta didik adalah mereka yang sedang mengikuti program pendidikan pada suatu sekolah atau jenjang pendidikan tertentu.
Knezevich (1961) dalam bukunya ali imron mengungkapkan bahwa manajemen peserta didik atau pupil personnel administration adalah suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, dan layanan individual seperti mengembangkan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.[3]
Ali Imron menerangkan bahwa “manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik, mulai peserta didik masuk sampai lulus”.[4]  
Rohiat mendefinisikan bahwa manjemen peserta didik adalah menata dalam proses peserta didik mulai dari perekrutan, mengikuti pembelajaran sampai lulus sesuai dengan tujuan institusional agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.[5]
Manajemen peserta didik merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan masalah kesiswaan di sekolah. kegiatan ini meliputi perencanaan penerimaan murid baru, pembinaan, dan kelulusan.
Manajemen peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
B.            Tujuan, Fungsi dan Prinsip  Manajemen Peserta Didik
Tujuan Manajemen Peserta Didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan(sekolah); lebih lanjut, proses pembelajaran di lembaga tersebut (sekolah) dapat berjalanlancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuansekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Tujuan Manajemen Peserta Didik adalah menata proses kesiswaan mulai dari perekrutan, mengikuti pembelajaran sampaidengan lulus sesuai dengan tujuan institusional yang berlangsung secara efektif dan efisien[6].
Fungsi Manajemen Peserta Didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangakan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segiindividualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.Agar tujuan dan fungsi manajemen peserta didik dapat tercapai, ada beberapa prinsipyang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikanadalah sebagai berikut:
  1. Penyelenggara harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
  2. Manajemen peserta didik harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukungterhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan
  3. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik
  4. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta yang mempunyai keragaman latar belakang dan punya banyak perbedaan.
  5. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturanterhadap pembimbingan peserta didik.
  6. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik 
  7. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan pesertadidik, baik di sekolah lebih-lebih di masa depan

C.           Perencanaan Peserta Didik
Langkah pertama yang dilakukan dalam manajemen peserta didik adalah mengadakan perencanaan. Oleh karena itu manajemen peserta didik merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan manajemen sekolah secara keseluruhan.Peserta didik harus direncanakan, karena dengan adanya perencanaan segala sesuatu dapat dipikirkan dengan matang. Dengan adanya perencanaan perserta didik, banyak hal-hal yang akan dihadapi dapat ditangani segera mungkin.
Perencanaan peserta didik adalah suatu aktivitas memikirkan tentang hal-hal yang harus dilakukan berkenaan dengan peserta didik sekolah, baik sejak awal masuk sampai mereka akan lulus.Perencanaan peserta didik dapat di bagi menjadi:
1.             Analisis Kebutuhan Peserta Didik merupakan Langkah pertama dalam kegiatan manajemen peserta didik adalah melakukan analisis kebutuhan yaitu suatu kegiatan untuk melihat berapa kuota peserta didik yang akan diterima. Sehingga tidak melampaui batas, agar menciptakan suasan kelas yang efektif.
2.             Sensus sekolah yaitu suatu kegiatan untuk mengumpulkan informasi yang berguna pada program sekolah. dimana sensus sekolah merupakan pencatatan tiap-tiap peserta didik untuk melihat berapa jumlah peserta didik yang diterima maupun tidak diterima
3.             Batasan perencanaan peserta yaitu perencanaan melihat kurun waktu sampai kapan waktu dalam penerimaan peserta didik. Karena dalam penerimaan peserta didik punya batasan waktu yang telah ditentukan.
4.             Penyusunan program kegiatan peserta didik. Diperlukan agar memudahkan peserta didik untuk mengontrol kegiatan yang haruditempuh selama Nerada disekolah.
D.           Pengorganisasian
 Sebelum melakukan penerimaan peserta didik, maka harus melakukan perngorganisasian agar suatu rencana dapat berjalan dengan lancar. Tetapi sebelum melakukan pengorganisasian, pihak sekolah harus membuat struktur organisasi dalam kepanitiaan agar wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dapat dijalankan dengan baik.  
  • Penerimaan Peserta Didik.
Penerimaan peserta didik adalah suatu kegiatan manajemen peserta didik yang sangat penting. Karena jika tidak ada peserta didik yang diterima maka tidak ada yang harus ditangani dan diatur kegiatan penerimaan peserta didik baru menurut tholib Kasan mencakup tiga hal yaitu: kebijakan dalam penerimaan siswa baru; system penerimaan siswa baru;dan orientasi siswa baru.[i]
1.             Kebijakan  dalam penerimaan peserta didik
Kebijakan penerimaan peserta didik baru sebenarnya menggunkan dasar-dasar manajemen peserta didik sebagaimana yang dikemukan oleh Drs. B suryosubroto dalam bukunya Manajemen Pendidikan di sekolah[7]. Bahwa agar seseorang dapat diterima sebagai peserta didik seuatu lembaga pendidikan seperti sekolah, harislah memenuhi persyaratan sebagaimana yang telah ditentukan. Seseungguhnya setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan, tidak secara otomatis mereka dapat diterima disuatu lembaga pendidikan seperti sekolah. Haruslah terlebih dahulu memnuhi kewajiban yang telah ditentukan.
Kebijakan operasional penerimaan peserta didik baru, memuat aturan mengenai jumlah peserta didik yang dapat diterima disuatusekolah, penentuan mengenai jumlah peserta didik, tentu juga didasarkan atas kenyataan yang ada disekolah(factor kondisi sekolah) meliputi; daya tamping kelas, criteria mengenai siswa yang diterima, anggaran yang tersedia, sarana dan prasarana yang ada, tenaga kependidikan, dan jumlah peserta didik dalam satu kelas.
Kebijakan operasioanal penerimaan, juga memuat system pendaftaran dan seleksi atau penyaringan yang akan diberlakukan untuk peserta didik. Selain itu kebijakan penerimaan peserta didik, juga berisi waktu penerimaan peserta didik kapan dimulai dan kapan berakhirnya.selanjutnya, kebijakan peserta didik harus juga memuat tentang personalia yang akan terlibat dlam pendaftaran, seleksi dan penerimaan peserta didik. Kebijakan ini dibuat berdasarkan petunjuk yang diberikan oleh dinas pendidikan yang memiliki otoritas dalam penyelenggaraan pendidikan diwilayah tersebut.
2.             Pendaftaran Peserta Didik
Yang harus disediakan pada saat pendaftaran peserta didik baru adalah loket pendaftaran, loket informasi, dan formulir pendaftaran. Sedangkan yang harus diketahui oleh calon peserta didik adalah kapan formulir boleh diambil, bagaimana cara pengisian formulir dan kapan formulir yang sudah terisi dikembalikan. Loket pendaftaran harus dibuka secukupnya sehingga para calon tidak terlalu lama antri dan jangan sampai terlalu banyak karena akan memboroskan tenaga.
Khusus mengenai pengambilan formulir pendaftaran hendaknya diatur yang datang lebih dahulu maka akan dilayani lebih awal. Loket informasi disediakan untuk peserta didik yang menginginkan informasi mengenai hal-hal yang belum jelas dalam pengumuman.

3.             Sistem penerimaan peserta didik
System yang dimaksudkan disini lebih menekankan kepada cara. Oleh karena itu dapat diartikan, system penerimaan peserta didik adalah cara penerimaan peserta didik baru.[8]System penerimaan peserta didik yaitu cara dalam pelakukan penerimaan peserta didi. Ada dua macam sistem penerimaan peserta didik yaitu dengan sistem promosi dan sistem seleksi. [9]
a.         System promosi yaitu penerimaan peserta didik tanpa menggunakan seleksi. Dimana semua peserta didik yang mendaftar akan diterima semua tanpa ada penolakan. Karena daya tampungnya kurang.
b.        System seleksi, system seleksi ini dapat digolongkan menjadi tiga macam.
v     Pertama, seleksi berdasarkan daftar nilai ujian nasional;
Seleksi yang berdasarkan daftar nilai UN peserta didik yang akan diterima dirangking nilai UN-nya. Mereka yang berada pada rangking yang telah ditentukan diterima disekolah tersebut. Pada system demikian, sekolah sebelumnya menentukan berapa daya tamping sekolahnya.
v     kedua berdasarkan penelusuran minat dan kemampuan (PMDK);
Seleksi ini dilakukan dengan cara mengamati secara menyeluruh terhadap prestasi peserta didik pada sekolah sebelumnya. Prestasi tersebut diamati melalui  buku rapot semester pertama sampai akhir. System semikian, umunya lebih memebrikan kesempatan bagi mereka yang yang nilai rapotnya cenderung baik sejak semester awal, punya kesempatan yang besar untuk diterima.
v     ketiga adalah seleksi yang berdasarkan hasil tes masuk
Dalam system seleksi mereka yang mendaftar disuatu sekolah terlebih dahulu diwajibkan menyelesaikan serangkaian tugas yang berupa soal tes. Iika yang bersangkutan dapat menyelesaikna suatu tugas berdasarkan criteria tertentu yang telah ditentukan. Dan berlaku sebaliknya maka mereka tidak dapat diterima disekolah tersebut.sistem seleksi ini biasa melalui dua tahap yaitu seleksi administrasi, mencakup kelengkapan data atau administrasi calon peserta didik dan seleksi akademik, adalah suatu aktivitas yang dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan akademik calon peserta didik.
4.             Pengumuman Kelulusan
Hasil penerimaan peserta didik berupa tiga macam kebijakan sekolah, yakni peserta didik yang diterima, peserta didik cadangan dan peserta didik yang tidak diterima. Hasil penentuan kemudian diumumkan. Ada dua macam pengumuman yaitu:
v  Pengumuman tertutup adalah suatu pengumunan tentang diterima tidaknya seseorang menjadi peserta didik secara tertutup melalui surat.
v  Pengumuman terbuka adalah pengumuman secara terbuka mengenai peserta didik yang diterima dan yang menjadi cadangan, kemudian pengumuman akan ditempelkan pada papan pengumuman.
5.             Pendaftaran Ulang
Calon peserta didik yang dinyatakan diterima diharuskan mendaftar ulang dengan memenuhi persyaratan dan kelengkapan yang diminta oleh sekolah. sekolah harus menerapkan batas waktu pendaftaran ulang dimulai dan ditutup. Jika pendaftaran ulang sudah dinyatakan ditutup, maka calon peserta didik yang tidak mendaftar ulang dinyatakan gugur. Kecuali bagi calon peserta yang sudah membuat surat keterangan yang sah mengenai keterlambatan mendaftar. Bagi calon peserta yang dinyatakan gugur. Karena tidak mendaftar ulang, maka kehilangan haknya sebagai peserta didik baru disekolah, dan kemudian dapat diisi dengan cadangan. Setelah peserta didik mendaftar ulang kemudian dicacat ke dalam buku induk siswa.
6.             Pembagian atau Pengelompokan Kelas
Pembagian kelas atau pengelompokan juga merupakan kegiatan fungsi manajemen pengorganisasian. Manajemen peserta didik dalam melaksanakan fungsi manajemen yaitu:
v  Penempatan dan pengelompokan peserta didik.
v  Sebelum peserta didik yang telah diterima mengikuti kegiatan belajar, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokan dalam kelompok belajarnya. Fungsi pengelompokan belajar yaitu:
·         Fungsi integrasi yaitu dalam pengelompokan peserta didik menurut umur, jenis kelamin dan sebagainya.
·         Fungsi perbedaaan yaitu dalam pengelompokan peserta didik berdasarkan pada perbedaan individu, misalnya bakat, minat, kemampuan, dan sebagainya.

E.            Koordinasi
  • Rapat penerimaan peserta didik
Rapat penerimaan peserta didik dipimpin oleh wakil kepala sekolah bagian kesiswaan. Yang dibicarakan pada rapat ini yaitu ketentuan penerimaan peserta didik. Walaupun setiap tahun dilakukan, maka perlu adanya ketentuan yang berkenaan dengan penerimaan harus senantiasa dibicarakan agar tidak dilupakan oleh mereka yang terlibat.
Hasil rapat dicatat ke dalam buku notulen rapat, karena dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk membuat keputusan.iatan yang merupakan salah satu bagian dalam rangka penerimaan siswa baru. Pengiriman atau pemasangan pengumumanSetelah rapat penerimaan peserta didik baru berhasil mengambil keputusan penting, maka harus membuat pengumuman yang berisi hal-hal sebagai berikut:
·         Gambaran singkat mengenai sekolah
·         Persyaratan pendaftaran
·         Cara pendaftaran
·         Waktu pendaftaran
·         Tempat pendaftaran
·         Waktu seleksi dilakukan
·         Pengumuman hasil seleksi masuk
F.        Pengarahan
·      Orentasi Peserta Didik
Setelah pesert didik mendaftar ulang, maka mereka akan memasuki orentasi peserta didik disekolah. Orentasi peserta didik ini, sekolah melakukan fungsi manajemen directing (pengarahan). Orentasi ini dilakukan mulai hari pertama masuk sekolah. Alasan sekolah melakukan orentasi peserta didi agar peserta siap menghadapi kondisi dan situasi sekolah yang baru. Orientasi siswa baru adalah kegiatan yang merupakan salah satu bagian dalam rangka penerimaan siswa baru. Tujuan orientasi siswa baru adalah memperkenalkan berbagai masalah tentang sekolah, agar siswa dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan sekolah. Kegiatan tersebut antara lain;
1.        Perkenalan dengan para guru dan staf sekolah,
2.        Perkenalan dengan siswa lain,
3.        Perkenalan dengan organisasi siswa osis,
4.        Penjelasan mengenai tata tertib dan mengenal dan
5.        Meninjau fasilitas sekolah.
G.           Motivasi
Dalam memberikan motivasi bagi peserta didik dangat penting, agar peserta didik menjadi lebih dewasa dan terarah ke arah yang lebih baik. Salah satu menjalankan fungsi manajemen motivasi yaitu pembinaan terhadap peserta didik

·            Pembinaan Terhadap Peserta Didik
Pembinaan peserta didik dilaksanakan melalui berbagai kegiatan diantaranya yaitu:
v   Pembinaan disiplin peserta didik
v   Kenaikan kelas dan penjurusan
v   Kegiatan organisasi kesiswaan, seperti OSIS, LDKS, bakat minat peserta didik
v   Kegiatan ekstrakurikuler
v   Pendidikan berkarekter
H.           Pelayanan Peserta Didik
Pelayanan khusus yang yang menunjang manajemen peserta didik yaitu terdiri dari:
v  Layanan Perpustakaan
Merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada peserta didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran disekolah, melayani informasi yang dibutuhkan serta member layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka.
v  Layanan Kantin
Kantin sekolah diperlukan di setiap sekolah supaya makanan yang dibeli peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup mengendung gizi. Diharapkan para guru mengontrol makanan yang ada di kantin.
v  Layanan Kesehatan
Layanan kesehatan sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha Kesehatan Siswa (UKS) adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan sekolah.
v  Layanan Transportasi Sekolah
Sarana angkutan bagi para peserta didik merupakan salah satu penunjang untuk kelancaran proses belajar mengajar.
v  Layanan Asrama
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, terutama bagi peserta didik yang jauh dari orang tuanya diperlukan asrama. Selain manfaat untuk peserta didik, asrama mempunyai manfaat bagi para pendidik dan petugas asrama tersebut.
I.              Evaluasi Peserta Didik
Evaluasi hasil belajar terhadap peserta didik perlu dilakukan agar diketahui perkembangannya dari waktu ke waktu. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat menampilkan performa sesuai yang diharapkan. Tanggung jawab untuk mengevaluasi belajar peserta didik berada ditangan pendidik.
Evaluasi pendidikan memberikan manfaat baik bagi peserta didik, pengajar maupun manajemen. Dengan adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah digapai selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi dimana peserta didik mendapatkan nilai yang mernuaskan maka akan memberikan dampak berupa suatu stimulus, motivator agar peserta didik dapat lebih meningkatkan prestasi. Pada kondisi dimana hasil yang dicapai tidak mernuaskan maka peserta didik akan berusaha memperbaiki kegiatan belajar, namun demikian sangat diperlukan pemberian stimulus positif dari guru/pengajar agar peserta didik tidak putus asa. Dari sisi pendidik, hasil evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik untuk menetapkan upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
J.             Kelulusan dan Alumni
Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta didik. Kelulusan adalah pernyataan dari sekolah tentang telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik. Hubungan antara sekolah dan para alumni dapat dipelihara lewat pertemuan-pertemuan yang deselenggarakan oleh para alumni yang terhubung dalam IKA (Ikatan Alumni) dan biasnya melakukan suatu kegiatan yang disebut “reuni”.
Pembinaan alumni dilakukan untuk menyediakan wadah bagi para lulusan yang diikat dalam suatu organisasi sekolah. Tujuan organisasi alumni sekolah terdiri dari:
v  Membangun jaringan silaturrahmi kepada para alumni sehingga terciptanya rasa cinta terhadap almamater sekolah
v  Memberdayakan alumni untuk membina peserta didik di sekolah almamater.
v  Memberdayakan alumni untuk membantu mensukseskan program sekolah
v  Mendapatkan informasi tentang pemetaan alumni yang melanjutkan studi dan tempat kerja (sebaran pasar kerja alumni)



BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Manajemen peserta didik keberadaanya sangat dibutuhkan di lembaga pendidikan atau sekolah karena siswa merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan ketrampilan. Keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan akan sangat bergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik. Manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari suatu sekolah.
Fungsinya Manajemen Peserta Didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.
Adapun prinsip-prinsip Manajemen Peserta Didik antara lain adalah penyelenggara harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan. Manajemen Peserta Didik harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan. Segala bentuk kegiatan haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik, diupayakan untuk mempersatukan peserta yang mempunyai keragaman latar belakang dan dan punya banyak perbedaan, sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik, mendorong dan memacu kemandirian peserta didik, fungsional bagi kehidupan peserta didik, baik di sekolah dan di masa depan.




[1] T. Hani Handoko, Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: BPEF,2002)
[2] T. Hani Handoko, Loc. Cit
[3] Ali Imron, manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Malang: Bumi Aksara, 2001), H. 6
[4] Ali Imron, Loc.Cit.,
[5] Rihiat, Manajemen Sekolah, (Bengkulu: Aditama, 2008), h. 25
[6] Dedey H KARWAN, ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN SEKOLAH,h.5, 2009
[7] Drs, surypsubroto, manajemen Pendidikan di sekolah,(Jakarta; rineka cipta, 2004) hal.74.

[8] Prof.Dr.H.Moh. Kusnuridlo,Mpd, penerimaan Peserta Didik, H.1, 17/8/2010.
(http://sekolahkami.syenthasite.com/kumpulan artikel/penerimaan-pesertadidik)
[9] Ibid,h.1


[i] Thalib khasan, teori dan aplikasi administrasi pendidikan, (Jakarta; studia press, 2005)h 70-71.





DAFTAR PUSTAKA

T. Hani Handoko, Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: BPEF,2002)
Ali Imron, manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Malang: Bumi Aksara, 2001),
Dedey H KARWAN, ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN SEKOLAH,h.5, 2009
Drs, surypsubroto, manajemen Pendidikan di sekolah,(Jakarta; rineka cipta, 2004)
Prof.Dr.H.Moh. Kusnuridlo,Mpd, penerimaan Peserta Didik, H.1, 17/8/2010.
(http://sekolahkami.syenthasite.com/kumpulan artikel/penerimaan-pesertadidik)
Rihiat, Manajemen Sekolah, (Bengkulu: Aditama, 2008), 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar