Sabtu, 18 Februari 2012

The Ascent Of Man vol.1


THE ASCENT OF MAN

CAPTER 1. LOWER THAN THE ANGELS

Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang diberi kumpulan bakat yang membedakannya dengan hewan, sehingga manusia adalah pencerah dari dunia dan pencari alam serta hewan yang ada dimana-mana.
Setiap hal di dunia penuh dengan adaptasi yang pasti dan menarik dimana mereka menyesuaikan dengan lingkungannya. Tetapi alam sebagaimana jutaan tahun dari evolusi biologis tidak memasukkan manusia pada tiap lingkungan yang spesifik. Manusia adalah satu-satunya yang tidak mengunci ke dalam lingkungannya sendiri. Imajinasinya, alasannya, kehalusan emosionalnya dan pemikirannya membuat hal ini mungkin baginya untuk tidak menerima lingkungan, tetapi melakukan perubahan terhadap lingkungannya.  Terlihat dari serangkaian penemuan, dari waktu ke waktu manusia telah membuat kembali lingkungannya yang menjadi berbeda dari evolusi, hal ini merupakan evolusi budaya.
Manusia membuat rencana dan penemuan-penemuan baru dengan memasukkan bakat-bakat yang berbeda bersama-sama sehingga penemuan-penemuannya menjadi lebih halus dan lebih tajam sebagaimana manusia belajar mengkombinasikan bakatnya ke dalam cara-cara yang lebih komplek dan lebih tepat, sehingga penemuan-penemuan besar dari masa ke masa dan budaya yang berbeda di dalam teknik, ilmu pengetahuan, seni menampilkan peningkatan secara lebih kaya dan lebih komplek dengan segala kemampuan manusia.
Dalam setiap masa atau tingkatan terdapat satu titik tekan (turning poin), yaitu satu cara baru dari melihat dan mengukur koherensi dunia. Tiap budaya berusaha untuk memperbaiki visinya, ketika ditransformasikan oleh suatu konsepsi baru, baik alam maupun manusia.
Sejarah pemikiran manusia merupakan sesuatu yang terbuka dari bakat-bakat yang berbeda. Sehingga hal-hal yang terjadi dalam perjalanan melalui sejarah intelektual merupakan suatu perjalanan individu sampai pada puncak yang tinggi dari peningkatan manusia. Manusia meningkat dengan bakat dan kemampuannya serta apa yang diciptakan pada monumen-monumen untuk tingkatan dalam pemahamannya terhadap alam dan dirinya sendiri.
Cerita masa lalu digunakan untuk memasukkan penciptaan manusia ke dalam satu usia emas dan satu pandangan yang indah dan penuh legenda yang berawal dari penciptaan manusia itu sendiri sebagaimana Charles Darwin menuangkannya dalam The Origin of Species (1859) dan The Descent of Man (1871). Dimana jutaan tahun yang lalu di Afrika ditemukan fosil dari ciptaan yang telah menjadi manusia, yang ditemukan perbedaan-perbedaan antara kerangka manusia dengan perkembangan dari tengkoraknya, sehingga diharapkan bahwa hewan-hewan dari savana juga berubah secra drastis. Evolusi manusia dimulai ketika iklim Afrika berubah menjadi kering; daun-daun menyusut, hutan-hutan menjadi kurus yang berubah menjadi savana.
Salah satu organ tubuh manusia yang paling informatif pada manusia terletak pada kepalanya. Kepala meninggalkan satu fosil yang tetap, sehingga dapat menjadi bahan penyelidikan, tidak seperti organ-organ tubuh lainnya yang lembut yang telah mengalami perubahan pertumbuhan. Kepala (tengkorak) memberikan beberapa petunjuk jika dilihat dari ukurannya. Jumlah dari tengkorak fosil yang diketemukan di Afrika Selatan dalam lima puluh tahun terakhir telah memberikan karakteristik-karakteristik dari kepala (tengkorak) ketika hal ini telah menjadi seperti manusia. Tengkorak ini merupakan tengkorak sejarah dan dinamakan Taung.
Selain itu dalam penemuan fosil, gigi biasanya selalu sebagai pembuka rahasia.  Dari hal tersebut menunjukkan bahwa tengkorak yang diketemukan telah mencari makan dengan tangannya dan bukan dengan mulutnya. Bukti dari gigi juga telah mengimplementasikan bahwa ia bukan pemakan daging mentah. Selain itu adanya penciptaan tangan merupakan hal yang paling sering dilakukan untuk membuat alat untuk memotong daging dan membunuh hewan.
Dari hasil pemikiran dalam kerja ilmu pengetahuan. Bagaimana bayi menjadi cekatan, pengamat, pemikir, penyadar, mampu untuk memanipulasi dalam pikirannya simbol-simbol bahasa, matematika, seni, geometri serta sajak dan ilmu pengetahuan? Bagaimana perkembangan dan peningkatan  manusia membawa hewan-hewan tersebut mulai meningkatkan penelitian ke dalam kerja alam, ilmu pengetahuan, dimana tidak diketahui bagaimana bayi Taung mulai hidup, walau secara keseluruhan hal ini dapat menjadi penilaian secara keseluruhan dari perjalanan hidup manusia berawal.
Setiap tindakan manusia berawal dari beberapa bagian pada saat manusia itu ada.  Apakah bakat fisik yang membedakan manusia dengan hewan? Contoh ketika seorang atlit berlari atau melompat. Ketika atlit pelari cepat mendengar pistol, respon pertama yang dilakukan sama dengan respon pada rusa  yaitu lari. Tetapi terdapat perbedaan yang utama, pelari tidak dalam keadaan takut, karena suara tembakan adalah pistol permulaan dan dilakukan dengan sengaja dan tindakannya adalah untuk mengeksplorasi batas-batas kekuatan yang dimilikinya.
Kepala lebih dari sekedar symbol imajinasi manusia. Kepala merupakan kumpulan pandangan hidup manusia ke depan yang mengarahkan pada evolusi budaya. Perubahan dalam gigi merupakan tanda terpisahnya garis yang membawa manusia pada awal permulaannya.
Saat ini terdapat kekosongan dalam catatan fosil dari lima sampai 10 juta tahun yang lalu, yang mana kekosongan yang tersembunyi tersebut merupakan bagian yang paling membangkitkan sejarah, ketika garis hominid terpisah dari garis siamang modern, yang mungkin dalam kurun waktu 5 juta tahun tersebut justru yang menghubungkannya dengan manusia.
‘Sepupu manusia’ bukan terdapat dalam garis langsung dengan manusia tetapi pada Australopithecus sebagai vegetarian. Australopithecus Robustus  adalah mirip seperti manusia dan garisnya tidak membawa kepada garis lain, hewan ini telah punah. Bukti bahwa ia tinggal pada tumbuh-tumbuhan terlihat pada giginya, dimana gigi-giginya tersusun dengan baik bahwa ia mengunyah akar-akar yang dimakannya.
Seperti pada garis manusia lebih jelas rahangnya yang mungkin seekor pemakan daging, dan merupakan garis yang terdekat dengan yang disebut ‘missing link’ atau rantai yang hilang, Australopithecus Africanus, satu dari sejumlah kerangka fosil yang diketemukan di Transvaal dan bagian lain di Afrika. Dari hasil temuan-temuan tersebut dikatakan bahwa dua juta tahun yang lalu otak telah lebih besar dibandingkan pada saat itu.
Dengan memiliki otak yang lebih besar, nenek moyang manusia membuat dua penemuan besar, pertama berupa bukti yang dapat dilihat dan kedua bukti inferensia. Penemuan yang dapat dilihat adalah Australopithecus  membuat alat-alat batu yang belum sempurna bagi  pemakan daging untuk menyerang dan memotong binatang, dan untuk jutaan tahun berikutnya, manusia dalam evolusi lebih lanjut tidak merubah jenis alatnya, ini merupakan penemuan fundamental.
Penemuan lain adalah dari sisi sosial, diasumsikan dengan dengan aritmetika yang lebih halus. Tengkorak dan kerangka dari Australopithecus  yang diketemukan saat ini dalam jumlah yang banyak yang menunjukkan bahwa kebanyakan dari mereka mati sebelum menginjak usia dua puluh tahun, artinya terjadi banyak anak yatim. Untuk itu pasti ada organisasi sosialnya, dimana anak-anak diasuh dan diadopsi, dan membuat bagian dari komunitas, juga dalam pemahaman umum dididik. Hal ini merupakan langkah yang besar menuju pada evolusi budaya.
Suatu tempat jutaan tahun yang lalu, manusia telah membuat suatu perubahan dalam alat-alatnya, yang merupakan inti untuk beberapa perbaikan biologis dalam pandangan selama periode ini, khususnya pada otak pusat yang mengontrol tangan, dimana secara biologis dan budaya penciptaannya menjadi lebih menarik dengan membuat alat-alat yang lebih baik dalam proses pembuatan dan pemakaiannya.
Perkembangan dari kemampuan yang lebih baik dalam jenis ini dari penggunaan dari api bukan merupakan fenomena yang tertutup, sebaliknya bahwa riil dari evolusi biologis maupun budaya merupakan elaborasi dari tingkah laku yang baru. Dari hasil peninggalan barang-barang yang berupa peralatan untuk bertindak menunjukkan tampilan tindakan orang tersebut dan adanya perubahan dalam peralatan menampilkan perubahan dalam tingkah laku dan kemampuan.
Tiap hewan dan khususnya manusia merupakan satu struktur yang sangat terintegrasi, semua bagian harus berubah bersama-sama sebagaimana perubahan tingkah lakunya. Evolusi dari otak, mata, kaki, tangan, gigi dan keseluruhan kerangka manusia membuat suatu gambaran dalam satu pemahaman bahwa bagian-bagian tersebut terdapat bakat khusus manusia. Evolusi-evolusi tersebut telah membuatnya seperti apa adanya, lebih cepat dalam evolusi dan lebih kaya serta fleksibel dalam tingkah laku dibandingkan dengan hewan lain. Manusia bukanlah satu-satunya ciptaan yang paling mengagumkan, sebelumnya ada mamalia dan dinosaurus. Tetapi manusia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh hewan lain, yaitu suatu kemampuan sendiri yang dapat membuatnya lebih kreatif. Setiap hewan pasti meninggalkan bekas dari apa yang di tinggalkan, tapi manusia meninggalkan dari apa  yang diciptakannya.
Perubahan dalam makanan merupakan hal penting dalam mengubah spesies selama lebih dari 50 juta tahun. Berawal dari Australopithecus   yang merubah kebiasaan primata yang vegetarian menuju omnivora yaitu pada homo erectus, Nethertal dan homo sapiens yang memakan beberapa daging.
Konsekuensi dari evolusi manusia adalah pencapaian yang lebih jauh dalam cara-cara yang tidak langsung untuk mendapatkan makanan dari sumber-sumber seperti hewan-hewan besar yang tidak dapat ditangkap dengan serangan yang brutal dan lapar. Hal tersebut membuktikan adanya seleksi alam sehingga hal ini mengembangkan kemampuan penuh manusia untuk menangguhkan kepuasan dari keinginannya dan secara tidak langsung berpengaruh pada perluasan penyediaan makanan, yang tentunya membantu mengembangkan tindakan sosial dan komunikasi.
Kebudayaan manusia yang sifatnya terbesar dimulai pada Zaman Es terakhir, yang mana terjadinya pada ratusan atau bahkan 50.000 tahun, dengan diketemukannya alat-alat yang menunjukkan pada bentuk-bentuk yang mengagumkan dari perburuan.
Manusia memiliki fleksibilitas pemikiran dalam mengetahui penemuan-penemuan kedalam komunitasnya sehingga manusia dapat tetap tegar dalam kerasnya kehidupan di zaman es. Ini terbukti dengan telah terjadinya perubahan besar dimana manusia tidak lagi tergantung pada tumbuhan dan hewan. Kekerasan berburu pada bidang es memaksa manusia untuk mengubah strategi dengan alternative yang lebih baik dengan mempelajari, mengantisipasi dan pada akhirnya mengadopsi kebiasaan. Sebagaimana manusia menjadi kurang atraktif untuk mengejar satu hewan walau besar, alternatifnya mengumpulkan, memindahkan, dipelihara dan disimpan sebagai gudang makanan yang bergerak.
Langkah transhumant dari kehidupan merupakan budaya dari fossil sekarang dan hampir punah. Orang-orang yang masih hidup dengan gaya ini adalah suku Lapps yang terdapat di utara Scandinavia yang mengikuti rusa kutub sebagaimana mereka lakukan selama Zaman Es.
Terdapat perbedaan fundamental antara adaptasi budaya dengan adaptasi biologis. Adaptasi rusa kutub merupakan adaptasi budaya yang dapat Lapps ubah dengn mudah di masa yang akan datang, seperti membangun rumah dari kulit, begitupun Lapps dan garis keturunan manusia pada mereka juga mengalami sejumlah adaptasi biologis. Perbedaan-perbedaan biologis muncul diantara kelompok-kelompok manusia. Kita menamakan perbedaan tersebut dengan perbedaan rasial, dimana mengartikannya bahwa mereka tidak dapat mengubah kebiasaan atau habitat.
Perbedaan biologis diantara komunitas yang berbeda merupakan skala yang sederhana. Lapps tidak tinggal dengan adaptasi biologis, tapi dengan penemuan yang menggunakan imajinasi dari kebiasaan rusa kutub dengan menjadikan rusa kutub sebagai binatang penarik dan dengan hasil ciptaannya, suku Lapps telah berhasil bertahan hidup pada zaman es dengan melakukan penemuan terhadap api.
Api merupakan symbol dari perapian dan ketika homo sapiens mulai meninggalkan tanda berupa cap tangannya tiga puluh ribu tahun  yang lalu, perapian sudah ada gua-gua. Manusia datang ke gua, tinggal di dalamnya kemudian membuat lukisan binatang, tinggal di tempat-tempat yang gelap, rahasia, tersembunyi dan sulit dijangkau, mengapa? Kata yang dapat diungkapkan adalah magis, tp magis bukanlah sebuah kata jawaban, karena magis yang dalam hal ini tidak menjelaskan apapun. Magis hanya menjelaskan bahwa orang yang mempunyai kekuatan, tetapi kekuatan apa? Hal inilah yang ingin diketahui sebenarnya kekuatan apa yang pemburu percaya yang mereka dapatkan dari lukisan-lukisan tersebut.
Lukisan-lukisan gua merupakan hasil cipta ulang dalam hidup pemburu sebagai satu penglihatan sejarah, kita melihatnya ke dalam sejarah masa lalu . bagi pemburu, mereka akan melihat secara keseluruhan kepada masa depan dalam arah yang berbeda. Lukisan-lukisan gua bertindak sebagai satu jenis imajinasi. Mereka mengarahkan pikiran  dari apa yang dilihat pada apa yang diduga. Gambar datar hanya berarti sesuatu pada  mata sebab pemikiran masuk ke dalam gambar tersebut dan bergerak, satu realitas dengan kesimpulan yang mana tidak secara nyata dapat terlihat, tapi terimajinasi.
Seni dan ilmu pengetahuan keduanya merupakan tindakan manusia yang unik, diluar dari jangkauan yang dapat dilakukan oleh binatang. Disini terlihat bahwa mereka diarahkan dari kemampuan manusia yang sama, yaitu kemampuan untuk memvisualisasikan masa depan, meramalkan apa yang terjadi dan merencanakan untuk mengantisipasinya dan memindahkan isi kepala dari dinding yang gelap di sebuah gua ke layar televisi misalnya.
Orang yang membuat peralatan dan orang yang membuat lukisan adalah melakukan hal  yang sama, mengantisipasi masa depan sebagai cara yang dapat manusia lakukan, menduga apakah yang akan terjadi dimasa yang akan datang dari apa yang ada disini sekarang. Terdapat banyak bakat yang unik pada manusia, tapi pada hakikatnya, dasar dimana semua pengetahuan tumbuh, terbentang kemampuan untuk melukiskan kesimpulan-kesimpulan dari apa yang dilihat pada apa yang kita lihat, untuk memindahkan pemikiran kita melalui ruang dan waktu dan untuk mengetahui diri kita sendiri pada waktu yang lampau pada langka-langkah ke masa sekarang. Semua lukisan dari gua-gua tersebut tercipta dari tangan yang seolah-olah mengatakan “Ini adalah tanda Saya, ini adalah Manusia”



CAPTER 2. THE HARVEST OF THE SEASON


Sejarah manusia terbagi dengan sangat tidak merata. Pertama, terdapat evolusi biologis, dimana semua tahap membedakan kita dengan siamang. Hal itu terjadi beberapa juta lahun lalu. Kemudian sejarah budayanya, dimana suatu gelombang besar dari kebudayaan yang membedakan kita dari suku-suku yang berburu di Afrika atau dari pengumpul makanan di Australia. Kedua, tiap budaya secara nyata muncul ke dalam ribuan tahun. Perbedaan antara skala ruang dan waktu biologis dan budaya merupakan hal yang sangat besar dan umum pada masa itu.
Fase evolusi biologis manusia lebih cepat dibandingkan hewan lain, yang mana membutuhkan 2 juta tahun bagi manusia untuk merubah dari ciptaan yang kecil dan hitam dengan batu ditangan, Australopithecus, di Afrika yang bentuk modernnya Homo Sapiens. Homo Sapiens membutuhkan 20.000 tahun untuk diaspirasikan sebagai artis, ilmuwan, pembaca dan lain-lain. Emosional manusia lebih kaya dalam pengalaman dan lebih jelas dalam imajinasi, itu merupakan fase budaya.
Setelah fase biologis dan budaya, manusia mengalami fase yang penting yaitu fase tinggal landas. 20.000 tahun yang lalu manusia dari bagian dunia telah mencapai tahap pengumpul makanan dan pemburu, yang memiliki teknik-teknik yang tinggi untuk memperoleh hasil buruan dan untuk memindahkan kumpulan rusa sebagimana yang Lapps masih lakukan. Kemudian 10.000 tahun yang lalu telah terjadi perubahan peradaban, dan manusia telah mulai pada beberapa tempat untuk menempatkan ternak dan menanam beberapa tanaman. Hal ini menjadi luar biasa karena hanya dalam akhir 12.000 tahun manusia telah mencapi peradaban, yaitu tinggal landas, dimana terjadi ekspresi luar biasa yang merupakan ekspresi diam yang terjadi setelah zaman Es berakhir. 
Manusia telah datang dengan perjuangan yang besar, berkeliling dari Afrika lebih dari jutaan tahun dan berjuang melawan Zaman Es, yang kemudian mendapatkan sebuah daratan yang penuh dengan tumbuhan dan hewan disekitarnya, yang akhirnya merubah bentuk yang berbeda dalam kehidupan manusia.
Hal ini dinamakan ‘Revolusi Pertanian’. Manusia mulai mendominasi lingkungan dalam keseluruhan aspek penting, tidak hanya pada tingkat fisik, tapi juga pada tingkat menetapnya sesuatu, berupa binatang dan tumbuhan. Karena itu datanglah Revolusi Sosial yang kuat, dan apakah ini akan menghentikan nomaden dan menjadi penduduk tetap? Catatan antropologis berupa catatan Bibel, Old Testamen, bahwa hasil peradaban adalah keputusan. Beberapa suku yang nomaden seperti Bakhtiari dari Persia yang tetap pergi melalui perjalanan yang sangat banyak, dari satu tempat pengembalaan ke tempat pengembalaan yang lain, dari hal ini bahwa secara nyata peradaban tidak akan pernah tumbuh dalam perpindahan, karena setiap sesuatu dalam kehidupan nomaden adalah tidak tercatat.
Kehidupan Bakhtiari terlalu sempit untuk kehidupan yang lama, tanpa kemampuan spesialisasi, tanpa ruang untuk berinovasi, sebab mereka tidak memiliki waktu pada saat mereka berpindah antara malam dan pagi, datang dan pergi sepanjang hidup mereka untuk membangun suatu alat baru atau suatu pemikiran yang baru. Kebiasaan lama yang merupakan kebiasaan Bakhtiari adalah hanya kebiasaan untuk mempertahankan hidup. Hal tersebut merupakan kehidupan tanpa gambaran yang jelas.
Nomaden tidak memiliki memori, bahkan sampai mereka mati. Kuburan yang ada hanya mereka bangun sebagai penanda jalan. Dibalik itu semua pada akhir perjalanan tidak ada sesuatu yang diharapkan kecuali berhenti secara tradisional.
Langkah tunggal yang terbesar dalam tingkatan manusia adalah perubahan dari nomaden menuju pada desa pertanian. Apa yang membuat hal ini mungkin? Tindakan manusia dan tindakan dari alam. Dalam revolusi pertanian akhir Zaman Es, satu cangkokan gandum muncul di Timur Tengah. Hal ini terjadi dibanyak tempat. Salah satu jenisnya adalah oasis kuno dari Jeriho.
Jeriho lebih tua dibandingkan pertanian. Orang datang dan menetap pada musim semi dimana mereka telah memanen gandum tetapi belum mengetahui bagaimana cara menanamnya. Hal ini diketahui karena mereka telah membuat alat-alat untuk memanen tanaman liar, dan hal ini merupakan satu sarana pandangan ke depan yang luar biasa. Mereka membuat sabit dari batu geretan yang membuat mereka bertahan hidup.
Karena tidak dapatnya bertahan hidup lebih lama, sampai pada lembah-lembah dan ngarai, menghasilkan penemuan jenis gandum liar yang pertama kali dipanen oleh orang yang menetap. Hal itu merupakan peradaban pra-pertanian Natufian dan hal ini tidak berakhir hingga hamparan tanah menjadi pertanian, begitupun yang terjadi pada lembah Jeriho.
Manusia memiliki gandum dimana mereka hidup, tapi gandum juga berfikir bahwa hanya manusialah yang mampu menyebarkan gandum tersebut untuk jenis gandum roti, dan hanya dapat digandakan dengan pertolongan manusia dengan memanen bulir-bulir dan menanam bulir mereka sehingga kehidupan manusia tumbuh saling ketergantungan satu sama lainnya.
Sebuah hubungan yang membahagiakan dari sebuah peristiwa alam dan manusia dalam menciptakan pertanian.
Jeriho merupakan satu kehidupan kecil dalam sejarah. Terdapat bagian lain yang ditemukan dalam tahun-tahun berikutnya dan beberapa hal yang baru dan penting yang dapat merubah pikiran kita pada awal permulaan kebudayaan. Kekuatan dari berdirinya tempat ini, visi kebelakang sepanjang perkembangan manusia modern, adalah besar dalam pemikiran dan dalam emosi yang sama.
Bible merupakan satu sejarah keingintahuan, cerita rakyat dan catatan. Sejarah ditulis oleh para Israelis sebagai pembawa sejarah, jadi Bibel merupakan sejarah mereka. Sejarah dari orang yang harus berhenti menjadi nomaden dan pengembala dan harus menjadi suku atau kelompok petani.
Mengolah tanah dan pertanian terlintas hal yang mudah, tapi sabit dari Natufian merupakan bukti bahwa mereka masih belum dapat berdiri sendiri. Sebuah tahap dalam pendekatan tumbuh-tumbuhan dan binatang menuntut penemuan-penemuan yang dimulai dari alat-alat teknik dan yang mengarahkan pada prinsip-prinsip ilmu pengetahuan. Alat-alat dasar dari keahlian tangan terbentang pada beberapa desa di seluruh dunia. Banyaknya hasil kecerdasan manusia baik yang kecil dan halus merupakan bukti adanya banyak akal dan di dalam pemahaman yang dalam terdapat hal penting dalam peningkatan manusia sebagaimana peralalatan-peralatan fisik yang kecil seperti jarum, penusuk, skop dan lain-lain. Kekayaan datang dari penemuan-penemuan yang terus berlanjut; satu budaya merupakan satu multiplier dari ide-ide, yang mana setiap alat baru yang tercepat  dan yang terbesar merupakan kekuatan dari hasil.
Penemuan yang sangat bertenaga dalam semua pertanian adalah bajak. Bajak merupakan alat untuk mengiris tanah bagian atas. Mengiris merupakan satu penemuan mekanik yang penting. Pada bajak terdapat sesuatu yang lebih fundamental; bajak merupakan satu pengungkit yang mengangkat tanah dan diantara penetapan-penetapan pertama dari prinsip pengungkit.
Tercatat bahwa pertanian merupakan penemuan. Tapi bajak dan roda belum diketemukan, karena masih tergantung pada hewan penarik. Tahapan di bawah pertanian yang sederhana di Timur Tengah berupa penempatan hewan-hewan penarik.
Roda pertama kali diketemukan pada 3.000 SM di Selatan Rusia. Temuan pertama ini berbentuk roda kayu yang keras yang digesekkan pada rakit yang lebih tua atau eretan untuk muatan yang dapat diubah ke dalam satu kereta. Dari sana roda dan as roda menjadi dasar ganda dari penemuan-penemuan berikutnya. Roda menjadi satu model untuk semua gerakan rotasi dan merupakan  norma dan symbol atas kekuatan manusia dalam ilmu pengetahuan dan seni. Matahari merupakan roda kereta tempur dan langit merupakan roda dari waktu ke waktu Babilonia dan Yunani telah mempatkan bintang-bintang dilangit. Dalam ilmu pengetahuan modern; gerakan yang tidak tergantung berjalan dalam garis lurus, tapi dalam ilmu pengetahuan Yunani; bentuk gerakan seperti alami, yaitu inheren dengan alam dan pada kenyataannya kesempurnaan merupakan satu gerakan melingkar.
Sebuah mesin merupakan alat untuk menyadap kekuatan dari alam. Mesin dibuat dari kumparan yang paling sederhana yang dibawa oleh wanita Bakhtiari, yang merupakan sejarah pada reactor nuklir pertama dengan semua turunannya. Mesin telah menyadap sumber-sumber yang lebih besar dari kekuatan dan mesin telah meninggalkan pengguna naturalnya.
Pernyataan yang diarahkan pada kita tergantung pada skala kekuatan yang dapat dibangun mesin. Kita dapat memasukkannya dalam bentuk alternative; apakah kekuatan dalam skala kerja mana mesin telah ditemukan atau mesin mana yang  tidak proporsional yang dapat mendominasi pengguna mesin dan mendistorsi pengguna? Pertanyaa lebih lanjut lagi, muncul ketika manusia pertama kali memanfaatkan kekuatan yang lebih dibandingkan dirinya, yaitu kekuatan hewan. Setiap mesin merupakan satu jenis hewan penarik, bahkan reactor nuklir sekalipun. Mesin meningkatkan surplus manusia yang dimenangkan dari alam sejak awal masa pertanian. Untuk itu, setiap mesin memerankan kembali dilemma aslinya, apakah mesin menurunkan energy sebagai respon dari pengguna fisik, atau mesin merupakan sumber dari energy melebihi batas penggunaan yang konstrukti? Konflik dalam sekala kekuatan kembali pada cara yang berhubungan dengan waktu dalam sejarah manusia.
Sekitar 2000 SM, manusia menemukan cara untuk mengendarai kuda. Ide tersebut pada saat itu mengejutkan, sebagimana penemuan dari mesin layang (pesawat terbang). Untuk satu hal tertentu dibutuhkan kuda yang lebih besar dan lebih kuat. Penggunaan serius untuk kuda sebagaimana mengendarai dimulai oleh suku-suku nomaden.
Dalam satu pemahaman, ketakutan kuda diciptakan oleh kuda sebagai aktivitas nomaden. Nomaden dalam sejarah terakhirnya sebagai pembuat perang adalah sesuatu yang anarkhis dan buruk dalam sebuah dunia yang telah ditemukan, paling tidak selama 12.000 tahun kebudayaan yang dibuat oleh orang-orang yang menetap, sehingga essai ini mengarahkan pada konflik antara nomaden dan gaya hidup menetap.
Genghis Khan merupakan seorang nomaden dan penemu mesin perang yang hebat jika dihubungkan dengan sesuatu yang penting tentang keaslian perang dalam sejarah manusia. Hal ini menarik dalam sejarah dan untuk berspekulasi tentang akar dari perang pada beberapa naluri hewan, misal; macan, kita tetap harus membunuh untuk tetap hidup atau seperti burung murai yang mempertahankan sarangnya. Tapi ini perang yang terorganisasi, bukan merupakan instink manusia. Perang merupakan bentuk rencana dan kerjasama dari para pencuri. Bentuk pencurian dimulai 10.000 tahun lalu, ketika para pemanen gandum memanen dan para nomaden merampok mereka karena tidak dapat menghasilkan gandum. Bukti yang dapat dilihat adalah tembok Jeriho dan menara sejarahnya, disitulah awal mula perang.
Generasi kelima dari ahli waris Genghis Khan adalah Sultan Oljeitu, yang datang untuk melarang membangun kota baru yang besar di dataran tinggi Persia, Sultaniyeh, yang menjadi model bagi arsitektur Muslim.   Oljeitu merupakan monarki yang liberal, yang terdiri dari orang-orang dari seluruh bagian dunia. Ia sendiri awalnya Kristen, tapi pada waktu yang lain Budha dan akhirnya Muslim. Ia berusaha untuk membangun suatu pengadilan dunia. Ini merupakan satu hal yang dapat nomaden kontribusikan pada sisi peradaban.
Merupakan hal yang ironis pada akhir tawaran untuk kekuatan nomaden mongol disini bahwa ketika Oljeitu mati, dia dikenal sebagai Oljeitu si pendiri. Fakta bahwa pertanian dan gaya hidup menetap membangun langkah-langkah sekarang dalam peningkatan manusia dan telah menyusun satu tahap baru bagi bentuk harmonisasi manusia yang merupakan penunjang menuju pada masa yang panjang; organisasi kota. 



CAPTER 3. THE GRAIN IN THE STONE

John Milton dan Wiliam Blanke melukiskan gambaran tentang bentuk bumi dalam satu gerakan tunggal yang berdasarkan pada pedoman Tuhan. Akan tetapi hal itu merupakan satu gambaran statis yang berlebihan dari proses alam. Bumi telah ada lebih dari 4.000 juta tahun. Melalui waktu ini, bumi dibentuk dan diubah oleh dua jenis aktivitas alam. Pemksaan yang tersembunyi di dalam bumi telah merobohkan strata dan mengangkat serta mengganti tanah dalam jumlah yang banyak. Pada permukaan, erosi salju dan hujan serta badai, sungai-sungai dan lautan, matahari dan angin telah mengukir arsitektur alam itu sendiri.
Manusia juga menjadi arsitek dalam lingkungannya, tetapi ia tidak memerintah paksa sekuat alam. Metode yang dipakai oleh manusia adalah seleksi dan penyelidikan, yaitu suatu tindakan intelektual dimana tindakan tergantung pada pemahaman terhadap sesuatu.
Mengapa peradaban lebih lama muncul di dunia baru dibandingkan dunia lama? Bukti menunjukkan sebab manusia dating terlambat kedunia baru. Manusia dating sebelum perahu-perahu ditemukan, yang mana menunjukkan bahwa manusia datang melewati Beril Strait ketika mereka membuat jembatan yang lebar selama akhir zaman es. Bukti-bukti Glacial menunjukkan dua kemungkinan waktu ketika orang mungkin berkeliling dari tanjung timur milik dunia lama melewati Siberia menuju bukit-bukit di Alaska di dunia baru. Satu periode adalah antara 28 000 SM dan 23000 SM dan periode lainnya adalah 14000 SM dan 10000 SM. Setelah itu banjir karena mencairnya es pada akhir zaman es  maka hal ini telah meningkatkan level air sekitar beberapa ratus kaki den membuka kunci pada penduduk dunia baru.
Hal itu berarti bahwa manusia datang dari Asia ke Amerika tidak lama dari 10000 tahun yang lalu, dan tidak lebih lama dibandingkan 3000 tahun yang lalu. Manusia tidak datang secara bersama-sama. Hal ini dibuktikan pada penemuan Arkeolog (seperti situs-situs dan alat-alat) yang membagi dua garis budaya datang ke Amerika. Dan terdapat bukti-bukti biologis sehingga penulis menginterpretasi dan mengartikan bahwa manusia datang dalam 2 kelompok kecil. Atau migrasi yang berturut-turut.
Penulis membuat satu pemisahan mendasar antara arsiterktur sebagai pembentukan dan arsitektur sebagai   penyusunan atau pemasangan bagian-bagian. Hal ini terlihat sangat mudah seperti pada rumah lumpur dan keahlian batu. Dalam kenyataannya dalam dua hal inni menampilan satu perbedaan intelektual yang fundamental, tidak hanya sebuah hal yang tekhnis. Dan penulis percaya bahwa hal ini menjadi langkah yang paling penting yang diambil bahwa manusia telah memperoleh, dimanapun kapanpun di melakukannya: perbedaan antara tindakan pembentukan dan memisahkan atau menganalisa tindakan dengan tangan.
Merupakan hal yang biasa dalam dunia untuk mengambil beberapa tanah liat dan kemudian mencetaknya menjadi bola, sebuah gambar tanah liat kecil,cangkir dan rumah lumpur. Pertama kali kita merasa bahwa bentuk dari alam telah diberikan kepada kita seperti ini. Tetapi saju tentu bukan, “ hal ini merupakan bentuk yang dibuat oleh manusia. dan tidak ada yang ditemukan tentang alam dirinya sendiri ketika manusia membebankan hangat, berputar, feminism, dan bentuk artistic kepadanya. Sesesuatu yang dapat anda refleksikan adalah hanya bentuk dari tangan anda sendiri.
Akan tetapi terdapat tindakan lain dari tangan manusia yang berbeda dan bertentangan. Membela kayu atau batu; begitu juga tindakan tangan menyelidiku mengeksplorasi sumber-sumber dibawah, kemudiaan menjadi suatu instrument penemuan. Terdapat langkah intelektual terbesar kedepan ketika manusia membelah sepotong kayu, atau sebuah batu, dan membuka cetakn bahwa alam telah meletakkan disana sebab manusia membelahnya.
Pertama kali manusia menciptakan alat-alat yang terbuat dari batu. Kadangkala batu memiliki satu serat natural, kadang-kadang pembuat alat menciptakn garis dari pembelahan dengan mempelajari cara untuk memukul batu. Ini merupakan ide yang datangg dari membelah kayu, sebab kayu merupakan materi yang memiliki struktur yang bisa dilihat yang bisa dilihat dan dibuka secara mudah sepanjang prosesnya dilakukaan selaras dengan garis uratnya. Dan dari awal yang mudah manusia memaksa untuk berubah benda-benda alam yang lain dan tidak melindungi hukum-hukum yang memiliki struktur terbuka. Sekarang tangan manusia berusaha untuk mempertajam benda-benda.
Kita sebagai makhluk hidup tergabung dalam keluarga, keluarga-keluarga tergabung dalam kelompok-kelompok kekeluargaan, kelompok-kelompok kekeluargaan tergabung dengan marga, marga-marga tergabung dalam suku, dan suku-suku tergabung dengan bangsa. Dalam pemahaman hirarki tersebut dari piramida yang lapisannya ditentukan oleh lapisan bawahnya, merupakan cara dalam memandang alam. Partikel-partikel fundamental membuat nukleu, nekleu bergabung membentuk atom-atom, atom-atom bergabung didalam molekul, molekul-molekul bergabung menjadi basa, basa-basa langsung menjadi asam amino, asam amino bergabung dengan cara kita dalam hubungan-hubungansosial.
Batu-batu membuat sebuah dinding, dinding membuat rumah, rumah-rumah membentuk jalan, dan jalan-jalan membuat kota. Sebuah kota merupakan batu-batu dan sebuah kota merupakan orang-orang. Tetapi didalamnya bukan hanya tumpukan batu dn bukan hanya orang-orang yang berdesakan semata. Dalam langkah dari desa menuju ke kota, sebuah orgnisasi komunitas baru didirikan berdasarkan pada pembagian kerja dan mata rantai komando. Langkah untuk menguasai hal itu adalah dengan berjalan-jalan dijalanan kota yang mana tidak ada dari kita yang terlihat, dari satu peradapan yang tidak lengkap.
Sebuah kota harus tinggl di pusat, pedalaman, dan pada sebuah daerah surplus pertanian yang kaya. Dan pusatnya mungkin untuk kebudayaan Inca adalah kebudayaan teras. Tentu saja sekarang teras-teras menjadi gundul, yang tumbuh hanyalah rerumputan, tetapi sekali waktu pernah juga kentang ditanam disini (kentang merupakan komoditi utama di Peru) dan tepung yang menjadi makanan pokok kedua setelah kentang dann tempat pertaman bgi orang pertama yang datang dari utara.
Inti dari kebudayaaan teras adalah terciptanya system integrasi. System integrasi ini meruakan buatan penguasa par-Inca dan penguasa Inca. Penguasa melkuakan kebudayaan teras , mengaliri saluran-saluran pipa dengan air, melalui jurang-jurang yang terjal kebawah dan terus sampai kepadang pasir yang dan membuatnya mengalir.
Konsepsi kita tentang ilmu pengetahuan sekarang, sampai akhir abad 20-an,  telah berubah secara radikal. Sekaarang kita melihat sebuahdeskripsi dan sebuah penjelasan dari struktur yang terbentang dari alam. Dan kata-kata seperti struktur,  pola, rencana, pengaturan, arsitektur, secara terus menerus muncul pada setiap instruksi yang kita coba pakai.
Sebuah klise popular dalm filosofi menyatakan bahwa ilmu pengetahuan merupakan analisis murni atau radikalisme, yang diibaratkan seperti mengambil anak panah menjadi batangan-batangan, dan seni merupakn sintesis murni, yang diibaratkan seperti mengambil anak panah untuk dikumpulkan bersama-sama. hal ini belum tentu benr. Semua imajinasi dimulai dengan menganalisis alam. Michel langelo mengatakan secara jelas dengan implikasi dalam ukirannya. Dan dia mengatkan ini secara implicit kepada ciptaannya. “ ketika kita beraktivitas, kita membagi dua usaha untuk menajamkan sebuah muka, berupa otak dan kesatuan tangan. Untuk memberikan arti pada sebuah model yang lemah dan kecil, kehidupan pada batu oleh seni merupakan energy yang bebas.”
Otak dan tangan adalah bersatu: unsure materi mengklaim bahwa melalui tangan, materi tersebut sebagai behan terbentuknya pekerjaan yang ditangan otak. Pemahat seperti halnya tukang arca, merasa memiliki kepekaan turut membentuk alam dan baginya perasaan tersebut adalah mengakar. Prinsip tersebut adalah constant (tidak berubah).
Hasil karya merupakan seni yang sensasional, (orange es kimo membuat patung-patung yang kecil yang tidak untuk dipamerkan, melainkan hanya untuk dipegang). Lita harus memahami bahwa dunia hanya dapat di pegang dengan tindakan, bukan dengan kontemlasi. Tangan lebih penting disbanding dengan mata. Kita bukanlah orang yang menyerah, penduduk yang kontemplatif dari timur jauh atau zaman pertengahan, yang percaya bahwa dunia dapat dilihat dan difikirkan- dan yang memperaktekkan ilmu pengetahuan dalam bentuk karakteristiknya. Kita adalah orang yang aktif yang mengetahui Sesutu yang lebih dibandingkan kecelakaan simbolis pada evolusi manusia, dimana tangan mengarahkan evolusi berikutnya dari otak. Kita menemukan alat-alat pada masa sekarang ini yang dibuat oleh manusia sebelum menjadi manusia. Benjamin Franklin menyebut manusia sebagai-“binatang pembuat alat-alat”.
Penulis telah menggambarkan tangan ketika tangan menggunakn peralatan sebagai instrument penemuan. Kita melihat setiap waktu seorang anak belajar dengan menggunakan tangan dan menggerakkannnya dengan bersama-sama, baik untuk memasang sepatu, untuk memasukkan mie,  untuk menerbangkan laying-layang, ataupun bermain peluit. Dengan tindakan praktek anak-anak mendapatkan kesenangan dalam tindakannya untuk kesenangan itu sendiri. Beraktifitas dalam kemampuan yang seorang kuasai, maka penguasa akan membuat orang senang dengan hal tersebut. Ini merupakan dasar tanggung jawab pada tiap kerja seni dan ilmu pengetahuan. Kesukaan kita sebagai manusia adalah sebab mereka dapat melakukan hal itu. Hhal yang paling menyenangkan adalah penggunaan yang pada akhirnya menemukah hasil yang sebenarnya. Bahkan dalam masa pra sejarah, manusia telah membuat alat-alat yang memiliki sisi yang lebih halus disbanding yang mereka butuhkan. Sisi yang lebih halus akan memeberikan alat-alat yang lebih bagus untuk digunakan, satu perbaikan praktek dan peningkatan terhadap proses dimana alat-alat tersebut tidak didisain.
Penggerakan yang paling bertenaga dalam peningkatan manusia adalah kesenangannya terhadapa kemampuan yang dimilikinya. Dia suka melakukan apa yang bisa dia kerjakan dengan baik dan mengerjakannya dengan baik, dia mencintai untuk melakukannya dengan lebih baik lagi. Anda melihatnya dalam ilmu pengetahuan. Anda melihat didalam pahatan dan dalam bangunan yang luar biasa dengan perhatian yang penuh dengan kegembiraan dan kelancangan. Monument-monumen merupakan tugu peringatan untuk memperingati raja-raja, dan agama, pahlawan, dogma. Akan tetapi pada akhir manusia merreka memperingati pendidinya atau pembuatnya.
Konsep bahwa kehidupan manusia adalah kotinuitas yang transeden dan mengalir melalui individu. Orang dikubur kan dengan kudanya atau memuja dengan kepalanya seperti Shutton Hoo, menjadi monument-manumen batu dari usia-usia yang lebih lama. Seorang pembicara dari mereka percaya bahwa disana terdapat keseluruhan orang baik yang mana kita semua adalah mewakili- dalam hidup atau mati.


CAPTER 4. THE HIDDEN STRUCTURE

Terdapat suatu yang misterius dan menarik tentang hubungan manusia dengan api, hanya satu dari empat elemen Yunani, dimana tidak ada seekor binatangpun yang tinggal. Ilmu pengetahuan modern lebih di konsentrasikan pada struktur benda yang tidak terlihat, dan pertama kali dibuka oleh adanya instrument dari api. Meskipun demikian bentuk analisis yang dimulai beberapa ribbu tahun yang lalu dalam prakteknya (ekstraksi dari garam dan tembaga misalnya) disusun oleh udara magis yang mengeluarkan api: perasaan kimia bahwa substansi dapat diubah dengan cara-cara yang tidak dapat diduga. Hal ini merupakan kualitas yang bagus yang kelihatannya untuk membuat api sebuah sumber dari kehidupan dan sebuah kehidupan benda dari kehidupan dan sebuah kehidupa benda untuk membawa kita kepada sebuah dunia yang tersembunyi dengan dunia material.
Dalm pandangan yang lebih praktis, api telah dikenal oleh manusia terlebih dahulu pada sekitar tahun 400 ribu tahun yang lalu. Hal itu menunjukkan bahwa api telah ditemukan oleh homo erectus. Seperti apa yang penulis katakan, api telah digunakan oleh manusia peking. Semua peradaban setelah peristiwa itu  menggunakan api, meskipun tidak jelas bahwa mereka semua tahu atau tidak tentang bagaimana cara membuat api itu. Dalam sebuah sejarah, sebuah suku dapat menemukan secara hati-hati kecendrungan spontanitas pada api sebab mereka tidak memiliki tehnik untuk membuat api.
Secara umum peradaban-peradaban yang berbeda telah menggunakan api untuk tujuan yang sama,: untuk menjaga kehangatan, untuk mengarakan predator dan untuk membersihkan tanah dari kayu, dan membuat transformasi yang lebih mudah dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk memasak, untuk mengeringkan, dan memperkeras kayu, untuk memanaskan dan juga untuk memecah batu. Akan tetapi transformasi yang paling besar adalah untuk membuat perdaban kita menjadi lebih dalam: api digunakan untuk menemukan saru kelas material baru, berupa besi. Hal ini merupakan salah satu langkah tekhnik yang baru, sebuah tingktan dalam tingkatan manusia, yang mana lebih tinggi dari peringkat dalam penemu besar pada alat-alat bantu. Untuk itulah dibuatlah penemu api dalam membuat alat yang lebih halus untuk mengolah bagian-bagiannya. Secara fisik berupa pisau yang memotong kayu alam. Api merupakan pisau yang dapat memotong struktur yang terlihat, kedalam batu.
Isi ilmiah dari tekhnik-tehnik klasik tersebut dalah tertentu. Dengan penemuan batu yaitu api  akan meleburkan logam-logam, penemu yang lebih halus lagi bahwa api akn menggabungkaan mereka bersama-sama untuk membuat sebuah logam dengan bagian-bagian yang baru. Besi dibuat seperti layaknya tembaga. Pararel antara logam-logam dipasang pada setiap tingkatan. Besi pada pertamakali digunakan dalam bentuk yang natural. Bahan besi datang dari permukaan bumi dalam bentuk batu bintang. Ketika biji-biji besi dileburkan lebih lama, logam ini telah dikenal sebab telah digunakan.
Karena kesulitan mengekstrak dari biji-biji bersinya dibandingkan tembga, peleburan besi merupakan sebuah penemuan yang lebih lama. Bukti pertama dari penggunaan besi adalah mungin sepotong alat yang direkatkan pada salah satu pyramid.
Pemahaman kita tentang dunia materi yang digabungkan secara bersama-sama dan dari elemen-elemen datang dari dua sumber. Pertama, perkembangan tekhnik-tehnik untuk untuk membuat atau menggabungkan besi atau logam yang berguna. Yang lain adalah kimia, dan kimia memiliki karakter yang berbeda. Pada skala kecil yang tidak diarahkan untuk penggunaan sehari-hari, dan berisi sekumpulan substansi dari teori yang spekulatif. Untuk alas an yang menyimpang tapi tidak dikarenakan kecelakaan. Kimi lebih dicapai dengan jenis logam yang lain. Berupa emas yang biasanya tidak dipakai. Emas mengagumkan bagi manusia yang dpat penulis ungkapkan jika penulis tidak berusaha mengisolasi sifat-sifat yang dibenarkan didalam emas sebagai symbol kekuatan.
Terdapat sebuah simbolis pada pertengahan musim panas yang coba penulis hubungkan kedalam masa sekarang. Api adalah elemen kimia yang mana manusia mampu untuk memotong secara mendalam kedalam struktur sebuah benda. Kemudian apakah api itu merupakan satu bentuk dari sesuatu? Jjika anda percaya itu, anda harus memasukkan api kedalam sifat yang tidak mungkin- seperti lebih dibandingkan tidak ada. 200 tahun setelah Paracelsus, ada akhir 1720, apa yang para ahli kimia usahakan untuk lakukan dalam teori ploghistoon sebagai perwujudan akhir dari materi api. Tapi disana tidak ada substansi sebagaimana pholighiston , hanya terdapat prinsip yang vital sebab api bukanlah materi, apapun dibandingkan hidup adalah materi. Api merupakan suatu proses transformasi dan engubah, yang mana elemen-elemen material digabungkan kembali kedalam kombinasi-kombinasi yang baru. Bentuk alam dari proses kimia hanya dipahami ketika api dipahami sebagai sebuah proses.
Setelah api, sulfur dan mercury yang terbakar, adalah cukup bahwa klimaks dari cerita harus mengambil tempat di Munchesster yang dingin dan berkabut. Disini antara tahum 1803 dan 1808, seorang guru sekolah yang bernama Jhon Dalton menuju kepada kombinasi yang samar tentang kombinasi kimia., secara brilin menjelaskan percobaan, sebagaimana yang dilakukan oleh Antonie Lavoiser, tiba-tiba masuk kedalam konsepsi tepat dari teori atom. Saat itu merupakan satu waktu penemu luar biasa dalam kimia. Dalam lima tahun, sepuluh elemen baru ditemukan; dan Dalton tidk tertarik untuk itu semua.
Pada tahun 1805 Dalton pertamakalinya memperkenalkan konsepsi dia tentang atom dan dia menjelaskan bahwa”jika suatu kuantitas dari karbon, sebuah atom, kombinasikan untuk membuat karbon dioksida, hal ini selalu dengan ketentuan kuantitas dari okesigen, berupa dua atom dari okesigen.
Berat adalah benar, berat oksigen yang menghasilkan satu unit karbondioksida akan menghasilkan dua unit air. Jika memindahkan dua atom oksigen dari satu molekul karbondioksida, dan ari dua molekul air, kemudian materi keseimbangannya adalah tepat; anda memiliki jumlah yang besar dari hederogen karbon untuk membuat metana.
Adalah merupakan aritmatika pasti dari atom yang membuat teori kimia dasar deri teori atom modern. Hal itu merupakan pelajaran yang sangat mendalam pertama yang keluar dari banyaknya spekulasi tentang emas, tembaga dan kimia sampai hari ini mencapai klimaksnya pada Dalton.  


CAPTER 5.THE MUSIC OF THE SPHERES &THE STARRY MESSANGER

Secara umum, buku ini merupakan versi cetak dari gagasan dasar, yang telah dituangkan dalam program televisi hasil produksi BBC (British Broadcasting Corporation) oleh Bronowski. Program serial TV itu memaparkan perkembangan sains di dunia, yang terus meningkat melalui pemahaman rasional manusia. Perkembangan sains itu sendiri menunjukkan tahapan-tahapan kenaikan (ascent) atau menanjaknya posisi manusia melalui anak-anak tangga suatu evolusi kebudayaan.
Meskipun menjabarkan sejumlah temuan sains dari peradaban masa lalu, buku ini lebih luas dari sekadar uraian tentang perkembangan sains. Buku ini lebih tepat menggambarkan filsafat ketimbang sejarah, menjelaskan filsafat tentang alam ketimbang sains.  Subyek buku ini adalah versi kontemporer dari apa yang biasa disebut Filsafat Alam (Nature Philosophy).
Kita berada dalam kerangka pikir yang lebih baik dewasa ini untuk memahami filsafat alam, karena temuan-temuan baru dalam biologi manusia telah memberi arah baru pada pemikiran ilmah. Yakni, suatu pergeseran dari yang umum kepada yang individual.  Ini adalah yang pertama kalinya sejak zaman Pencerahan (Renaisans) membuka pintu pemikiran ke arah dunia alamiah (bukan lagi pola pikir kuno yang penuh sihir dan tahyul).
Tidak ada filsafat, bahkan tidak ada sains yang bermartabat, tanpa kemanusiaan (humanity). Penegasan ini terlihat dalam isi buku The Ascent of Man. Pemahaman tentang alam adalah langkah menuju pemahaman tentang hakikat manusia itu sendiri, serta kondisi manusia di dalam alam.
Dalam bab 5, The Music of the Spheres, Bronowski menunjukkan perkembangan ilmu matematika, yang menurutnya merupakan sains yang paling canggih dan terelaborasi. Matematika merupakan tangga bagi pemikiran mistik maupun rasional dalam peningkatan intelektual manusia.
Ada beberapa konsep yang harus dicakup dalam setiap pembahasan matematika. Yaitu: gagasan logis tentang bukti (proof), gagasan empiris tentang hukum pasti alam (khususnya tentang ruang), munculnya konsep operasi dan gerakan dalam matematika, dari deskripsi tentang alam yang statis ke dinamis.
Bahkan masyarakat yang paling primitif pun memiliki sistem angka. Dari tahap fundamental tersebut, banyak kebudayaan telah membangun sistem angka mereka sendiri, biasanya sebagai bahasa tertulis dengan konvensi yang mirip. Orang Babilon, Maya, dan India, misalnya, menemukan penulisan angka-angka besar dengan cara yang pada dasarnya sama, seperti urutan digit yang kita gunakan, walau mereka hidup terpisah jauh dalam ruang dan waktu.
Pengetahuan tentang angka-angka –tentang aritmatika, matematika, geometri-- ini berkembang sejak dari peradaban kuno seperti Babilon, Mesir, India, Yunani. Kita kenal tokoh-tokohnya, seperti Pythagoras, Euclid, dan Ptolemy. Peradaban Islam adalah peradaban yang berjasa menterjemahkan, menyerap, dan menyelamatkan warisan dari peradaban Yunani ini, yang diperkaya kemudian oleh para ilmuwan Muslim. Ketika itu Eropa masih dalam zaman kegelapan. Benua Amerika malah belum ditemukan.
Italia sering dipandang sebagai tempat kelahiran zaman Pencerahan. Namun, konsepsi pencerahan itu sebetulnya berasal dari Spanyol pada abad ke-12, sesudah persentuhan dengan imperium dan kebudayaan Islam. Hal itu dilambangkan dengan adanya sekolah penterjemahan terkenal di Toledo, di mana teks-teks kuno diubah dari bahasa Yunani (yang sudah dilupakan oleh Eropa) melalui bahasa Arab dan Ibrani (Hebrew) ke bahasa Latin.
Di Toledo, di tengah kemajuan-kemajuan intelektual lain, sebuah perangkat awal tabel astronomi dibuat, sebagai ensiklopedia posisi bintang-bintang. Karakteristik kota dan waktu menumjukan tabel itu dari Kristen, namun angka-angka yang digunakan adalah karakter Arab, dan sampai sekarang karakter angka-angka itu bisa dianggap modern.
Pada bab 6, yang berjudul The Starry Messenger, Bronowski menyatakan, sains pertama dalam pengertian modern yang tumbuh di peradaban Laut Tengah (Mediterania) adalah astronomi. Adalah wajar, untuk membahas astronomi langsung dari matematika, mengingat astronomi adalah sains yang berkembang pertama kali dan menjadi model bagi seluruh sains lainnya. Hal ini karena astronomi dapat diubah ke angka-angka pasti.
Dasar permulaan astronomi terdapat di semua kebudayaan, dan astronomi terbukti penting bagi manusia-manusia pertama di seluruh bagian dunia. Salah satu alasannya sangat jelas, yaitu karena astronomi adalah pengetahuan yang membimbing kita melalui siklus pergantian musim. Misalnya, dengan melihat pergerakan matahari.
Dengan cara ini, bisa ditentukan waktu yang pasti kapan orang harus menanam benih, memanen, menggembala ternaknya, dan sebagainya. Maka di semua kebudayaan yang sudah mapan, mereka memiliki kalender untuk membimbing perencanaan, dan hal ini terbukti di Dunia Baru (New World) maupun di lembah sungai, seperti Babilon dan Mesir.
Astronomi tidak cuma berarti kalender. Ada bentuk penggunaan lain di antara manusia-manusia pertama yang, bagaimanapun juga, saat itu tidaklah universal. Pergerakan bintang di langit malam juga bisa menjadi penuntun arah pada pejalan, khususnya penjelajah di laut, yang tidak bisa melihat tanda-tanda jalan seperti di darat. Tanpa astronomi, tak mungkin manusia saat itu bisa melakukan perjalanan jarak jauh. Bahkan, tanpa astronomi kita juga tidak bisa memiliki teori tentang bentuk bumi dan daratan serta laut di atasnya.
Astronomi bukanlah titik puncak sains atau penemuan. Namun, ia merupakan ujian bagi pancaran perangai dan pikiran yang melandasi suatu kebudayaan. Para pelaut dari kawasan Laut Tengah sejak zaman Yunani memiliki hasrat penyelidik yang aneh, yang mengkombinasikan petualangan dengan logika –yang empiris dengan yang rasional—menjadi mode tunggal penyelidikan.
Dalam semangat semacam ini, kita kenal dua nama astronom, yakni Nicolaus Copernicus dan Galileo Galilei. Copernicus, intelektual humanis Polandia yang lahir pada 1473, membuat terobosan pemikiran. Ia mengungkapkan bahwa matahari adalah pusat dari tata surya. Jadi bukan bumi yang menjadi pusat, seperti keyakinan yang banyak dianut orang pada zaman itu.
Temuan-temuan baru itu bertepatan dengan datangnya zaman Pencerahan, yang berdampak pada agama, seni, sastra, musik, dan ilmu matematika. Ide-ide baru semacam ini berbenturan langsung dengan keseluruhan sistem abad pertengahan, yang dipegang kukuh oleh otoritas yang berkuasa.
Perbenturan pemikiran seperti ini juga terlihat pada kasus Galileo Galilei, ilmuwan cemerlang yang lahir di Italia pada 1564. Galileo adalah pencipta metode ilmiah modern. Ia membuat alat pemantau bintang, melakukan eksperimen, dan mempublikasikan hasil pengamatan astronominya pada 1610, dalam buku berjudul Sidereus Nuncius atau The Starry Messenger (Utusan Bintang)..
Galileo membenarkan hasil temuan Copernicus, bahwa matahari adalah pusat tata surya, bukan bumi. Ia juga percaya bahwa kebenaran ilmiah seharusnya bisa ditegakkan. Namun, hasil temuan ilmiah Galileo bertentangan dengan sikap otoritas kekuasaan gereja pada waktu itu, yang meyakini bahwa kepercayaan harus di atas segalanya, meskipun bertentangan dengan sains. Maka Galileo pun diadili dan dibungkam. Ilmu pengetahuan yang diyakininya baru tersebar kemudian setelah ia tua.
Dalam mengulas beberapa bab ini, terlihat bahwa buku The Ascent of Man telah menunjukkan kelasnya. Buku ini secara populer bisa menggambarkan sejarah ilmu pengetahuan, meski Bronowski berharap, buku ini lebih dihargai sebagai Filsafat Alam.

***




Tidak ada komentar:

Posting Komentar